Paris (WN) – Kementerian Luar Negeri Prancis mendesak Suriah dan Rusia untuk tidak menghambat Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW) melakukan penyelidikan atas dugaan serangan senjata kimia pada tanggal 7 April ke Douma.
“Sampai hari ini, Rusia dan Suriah masih menolak akses para penyidik ke lokasi serangan ketika mereka tiba di Suriah pada 14 April. Sangat mungkin bukti dan elemen penting menghilang,” kata Juru bicara Quai d’Orsay, Selasa (17/4/2018) dikutip Reuters.
Kementerian Luar Negeri berharap agar OPCW bisa melakukan pekerjaan mereka mengusut tuntas supaya tidak ada risiko hilangnya bukti serangan yang dilakukan dengan senjata kimia di kota Douma oleh rezim Suriah Bashar al-Assad.
Ahli OPCW akan melakukan perjalanan ke Duma pada hari Rabu (18/4/2018). Misi ini tidak diamanatkan untuk mengidentifikasi mereka yang bertanggung jawab atas serangan ini, hanya mekanisme investigasi gabungan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia (JIM).
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Perancis mengatakan bahwa di mana setidaknya 40 orang tewas, sepenuhnya dikontrol oleh tentara Rusia dan Suriah dan bahwa para penyidik masih tidak memiliki akses. (Edward)